Senin, 14 Maret 2016

Pentingnya Bahasa

Manusia merupakan makhluk sosial. Makhluk yang tidak dapat hidup sendiri atau individu. Manusia sangat membutuhkan manusia lain dalam menjalankan aktivitas. Salah satu contoh penggunaan bahasa yaitu komunikasi dengan orang lain. Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Gorys Keraf (1994:1) memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang. Tanpa adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat, maka kita akan sulit untuk menyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan. Baik itu secara langsung melalui ucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan yang kita tulis untuk disampaikan. Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.

Minggu, 21 April 2013

[gigya src="http://www.clocklink.com/clocks/0009-dkbrown.swf?TimeZone=Indonesia_Jakarta&" width="250" height="250" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash"]

Selasa, 26 Februari 2013

Pemandangan Danau Kelimutu di Flores Pulau

Taman Nasional Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Kabupaten Ende di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gunung ini memiliki tiga danau kawah di puncak yang dikenal sebagai Danau Tiga Warna. Uniknya, warna air di danau selalu berubah dengan berlalunya waktu, seperti, hijau, biru, dan hitam. Dan mitos setempat percaya bahwa setiap warna akan memberikan arti tersendiri. Kabut putih tebal yang perlahan menutupi puncak Gunung Kelimutu merupakan salah satu dari tiga pemandangan sangat Danau warna di atas puncak gunung.

Danau Kelimutu berada dalam jarak sekitar 51 km sebelah timur dari Ende. Wisatawan dapat menggunakan transportasi umum untuk mendapatkan Danau Kelimutu. Kelimutu adalah salah satu tujuan wisata populer di Pulau Flores, selain dari Taman Nasional Komodo, desa tradisional Bena, dan Taman Laut Riung.

Oleh sejarah, "Kelimutu" adalah kombinasi dari kata "Keli" yang berarti gunung dan "Mutu" yang berarti mendidih. Pada pertengahan-2006 dan terjadi beberapa kali, terutama untuk dua danau yang berdekatan dengan "Tiwu muri Danau nua ko'o fai" dan "Danau Tiwu Ata Polo". "Danau Tiwu nua muri Mati ko'o fai" yang sebelumnya hijau, pada Juni tahun lalu telah berubah menjadi biru. Sementara "Danau Tiwu Ata Polo" yang sebelumnya berubah warna agak kemerahan coklat gelap. Sebuah danau yang terpisah adalah "Danau Tiwu Ata Mbupu" tetap hijau gelap atau lumut.

Pagi hari adalah waktu terbaik untuk menonton Danau Kelimutu. Menjelang tengah hari, apalagi di sore hari, kabut yang menyelimuti danau menghalangi pandangan. Itu sebabnya para wisatawan biasanya bermalam di Kampung Moni dan pagi Kelimutu meninggalkan awal.